28 Juli 2018 | 0 Komentar | Artikel Pemantik | Administrator | Dibaca 2661x
Setelah IQ,
EQ, SQ, sekarang muncul AQ.
SUATU SAAT
KITA AKAN MENINGGALKAN MEREKA JANGAN MAINKAN SEMUA PERAN
By : Elly
Risman
(Senior
Psikolog dan Konsultan, UI)
Kita tidak
pernah tahu, anak kita akan terlempar ke bagian bumi yang mana nanti, maka
izinkanlah dia belajar menyelesaikan masalahnya sendiri .
Jangan
memainkan semua peran,
Ya, jadi ibu,
Ya, jadi koki,
Ya, jadi
tukang cuci.
Ya, jadi ayah,
Ya, jadi
supir,
Ya, jadi
tukang ledeng,
Anda bukan
anggota tim SAR!
Anak anda
tidak dalam keadaan bahaya.
Tidak ada
sinyal S.O.S!
Jangan selalu
memaksa untuk membantu dan memperbaiki semuanya.
#Anak mengeluh karena mainan puzzlenya tidak bisa nyambung menjadi satu, "Sini...Ayah bantu!".
#Tutup botol minum sedikit susah dibuka, "Sini...Mama saja".
#Tali sepatu sulit diikat, "Sini...Ayah ikatkan".
#Kecipratan
sedikit minyak
"Sudah
sini, Mama aja yang masak".
Kapan anaknya
bisa?
Kalau bala
bantuan muncul tanpa adanya bencana,
Apa yang
terjadi ketika bencana benar-benar datang?
Berikan
anak-anak kesempatan untuk menemukan solusi mereka sendiri.
Kemampuan
menangani stress,
Menyelesaikan
masalah,
dan mencari
solusi,
Merupakan keterampilan/skill yang wajib dimiliki.
Dan skill ini
harus dilatih untuk bisa terampil,
Skill ini
tidak akan muncul begitu saja hanya dengan simsalabim!
Kemampuan menyelesaikan masalah dan bertahan dalam kesulitan tanpa menyerah bisa berdampak sampai puluhan tahun ke depan.
Bukan saja
bisa membuat seseorang lulus sekolah tinggi,
tapi juga
lulus melewati ujian badai pernikahan dan kehidupannya kelak.
Tampaknya
sepele sekarang.
Secara, apalah
salahnya kita bantu anak?
Tapi jika anda
segera bergegas menyelamatkannya dari segala kesulitan, dia akan menjadi
ringkih dan mudah layu.
Sakit sedikit,
mengeluh.
Berantem
sedikit, ngambek.
Masalah
sedikit, mogok makan.
Jika anda
menghabiskan banyak waktu, perhatian, dan uang untuk IQ nya, maka habiskan pula
hal yang sama untuk AQ nya.
AQ?
Apa itu?
ADVERSITY QUOTIENT
Menurut Paul
G. Stoltz,
AQ adalah
kecerdasan menghadapi kesulitan atau hambatan dan kemampuan bertahan dalam
berbagai kesulitan hidup dan tantangan yang dialami.
Bukankah
kecerdasan ini lebih penting daripada IQ, untuk menghadapi masalah sehari-hari?
Perasaan mampu melewati ujian itu luar biasa nikmatnya. Bisa menyelesaikan masalah, mulai dari hal yang sederhana sampai yang sulit, membuat diri semakin percaya bahwa meminta tolong hanya dilakukan ketika kita benar-benar tidak sanggup lagi.
So, izinkanlah
anak anda melewati kesulitan hidup.
Tidak masalah
anak mengalami sedikit luka,
Sedikit
menangis,
Sedikit
kecewa,
Sedikit telat,
dan sedikit
kehujanan.
Tahan lidah,
tangan dan hati dari memberikan bantuan.
Ajari mereka
menangani frustrasi.
Kalau anda
selalu jadi ibu peri atau guardian angel,
Apa yang
terjadi jika anda tidak bernafas lagi esok hari?
Bisa-bisa anak kehilangan motivasi hidup.
Sulit memang
untuk tidak mengintervensi,
Ketika melihat anak sendiri susah, sakit dan sedih.
Apalagi
menjadi orangtua, insting pertama adalah melindungi,
Jadi melatih AQ
ini adalah ujian kita sendiri juga sebagai orang tua.
Tapi
sadarilah,
Hidup tidaklah
mudah,
Masalah akan
selalu ada.
Dan mereka
harus bisa bertahan.
Melewati
hujan, badai, dan kesulitan, yang kadang tidak bisa dihindari.
Selamat
berjuang untuk mencetak pribadi yag kokoh dan mandiri.