Gamang di Zaman Milenial

29 Agustus 2017 | 0 Komentar | Artikel Pemantik | Administrator | Dibaca 1236x

Fakta

Sebanyak 87% Mahasiswa Di Indonesia Salah Jurusan. Mengapa bisa begitu?

Sumber: okezone.com tanggal 25 Februari 2014

 

Sebagian pelajar SMA di Indonesia mengalami kegamangan jika diajukan pertanyaan “apa cita-citamu?”. Bukan tidak bisa menjawab, tetapi tidak yakin dengan jawabannya. Mereka tidak percaya diri dalam menuliskan tentang cita-cita mereka. Visi mereka. Kemudian pertanyaannya diganti. “Apa kekuatanmu dan apa kelemahanmu?”. Baru kemudian merenung, melihat ke dalam diri mereka sendiri.  Menuliskan apa saja kekuatan dan kelemahannya. Banyak juga yang masih tidak tahu dengan kekuatan dan kelemahannya. Kontemplasi.

 

Beberapa anak lancar menyebutkan kekuatannya seperti menulis, memotret, dan aktifitas seni. Ini adalah contoh dari kekuatan (bakat) fisik. Sedikit sekali yang menuliskan bakatnya seperti mengarahkan orang lain, mempengaruhi orang lain, empati, menyusun anggaran sebuah kegiatan, menaati peraturan dan lain sebagainya. Ini adalah contoh kekuatan (bakat) non fisik. Jika semua kekuatan ini bisa disalurkan pada saluran menuju sebuah profesi atau pekerjaan yang tepat maka kemungkinan besar pekerjaan masa depan itu akan dicintai. Bekerja dengan hati.     

 

Mengenal kekuatan atau potensi diri, ini tidak bisa dilakukan secara instan. Butuh proses dan tentu saja waktu.  Caranya adalah mencoba banyak kegiatan sehingga muncul sesuatu yang disenangi. Mencermati perkembangan teknologi dan informasi di era “ledakan” ini,  banyak kegiatan yang bisa dilakukan dalam rangka menelusuri kekuatan itu. Bisa dalam ruang lingkup akademik di sekolah atau kegiatan yang berada di luar area sekolah.

 

Apa itu era “ledakan”? Memang saat ini, kita berada dan sedang menghadapi zaman “ledakan”. Dengan ledakan demografi Indonesia, ledakan informasi serta ledakan pengaruh globalisasi lainnya maka tentu saja akan berpengaruh kepada penyusunan strategi persiapan masa depan anak-anak kita. Dengan kondisi bahwa dunia tambah kecil, tidak ada batasan yang jelas antar negara, akultrasi budaya, mulai tergerusnya nilai-nilai agama dan etika serta lain sebagainya, maka memang diperlukan upaya mempersiapkan anak-anak kita sesuai dengan zamannya. Duapuluh ke depan.

 

Dimasa depan akan ditemukan jenis profesi yang beragam. Hingga saat ini saja sudah ada sekitar 15.000 ragam profesi. Beragam profesi muncul paralel dengan kemajuan peradaban manusia. Dalam meniti sebuah profesi atau pekerjaan bisa melalui jalur pendidikan khusus (formal) atau profesi yang kemudian ditekuni berdasarkan akan kesenangan tertentu.  Dalam menumbuhkan minat dan kekuatan (potensi) tertentu maka diperlukan keterbukaan wawasan dalam mencoba berbagai banyak hal atau kegiatan sehingga bisa menyukainya. Bagaimana bisa menyukai kalau tidak mencoba? Tak kenal maka tak sayang.

 

Untuk itulah sekolah alam hadir. Sekolah alam hadir menawarkan khazanah ragam kegiatan sebagai stimulus bakat dan minat pada peserta didiknya. Sekolah alam ingin anak-anak melewati masa kanak-kanaknya dengan menyenangkan. Sesuai dengan fitrahnya. Sekolah alam ingin anak-anak merasakan serunya berpetualang dan menumbuhkan logika berpikir. Banyak pengalaman di masa kecil yang akan menuntun mereka kepada temu kenal bakat dan minat. Seru!

Komentar

Tulis Komentar

Note: Tidak mendukung HTML!